ANNVERSARY KE-11 MOBTA JOGJAKARTA



ANNVERSARY KE-11 MOBTA JOGJAKARTA

Diharapkan Dengan telah beredarnya undangan kesemua club...

di tunggu Kehadirannya....
...............................
..................................
Salam ...>>Bikers<<














Selasa, 18 Januari 2011

INFO BUAT ANAK CB



CB MOBTA COMUNITY YOGYAKARTA
yogyakarta, DIY, Indonesia
Motor Cb Jogjakarta/ MOBTA Awal mula berdiri pada tanggal 27 April 2001 dengan nama MOBTA ( Motor CB yogyakarta) yang bersifat Independent " dengan semangat The Legend of Sport MOBTA yang berdiri diatas perbedaan anggotanya disikapi dengan prinsip kedewasaan menjadikan warna tersendiri untuk melangakah kedepan cinta kasih didapat dari kebersamaan. Seiring dengan regenerasi tersebut perkembangan MOBTA secara bertahap semakin maju dengan diiringi bertambahnya anggota. MOBTA dapat berkembang dengan pesat dan berguna bagi bangsa dan negara

Awal mula berdiri pada tanggal 27 April 2001 dengan nama MOBTA ( Motor CB yogyakarta) yang bersifat Independent " dengan semangat The Legend of Sport
MOBTA yang berdiri diatas perbedaan anggotanya disikapi dengan prinsip kedewasaan menjadikan warna tersendiri untuk melangakah kedepan cinta kasih didapat dari kebersamaan.
Seiring dengan regenerasi tersebut perkembangan MOBTA secara bertahap semakin maju dengan diiringi bertambahnya anggota. Keanggotaan menjadi 50 Bikers terbuka bagi siapa saja tidak mengenal tua muda, agama, suku, profesi ataupun jenis kelamin terutama ditujukan untuk mereka yang hobi berkendara motor Honda CB.MOBTA merupakan CLUB MOTOR CB pertama di Jogyakarta sudah bekerjasama dengan beberapa komunitas motor dikota gudeg Jogyakarta maupun diluar Jogjakarta, sosialisasi safety reding dan kegiatan social lainnya. Kegiatan yang sering dilakukan intern MOBTA seperti berkumpul tiap malam minggu ataupun ada kegiatan individu anggota biasanya anggota diwajibkan datang tujuannya untuk mempererat tali persaudaraan sesama anggota, tidak lupa juga MOBTA bersilahturahmi dengan club motor lain supaya terjalin persaudaraan dan kerjasama sesama pencinta otomotif. Semoga dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan doa rekan-rekan club otomotif, MOBTA dapat berkembang dengan pesat dan berguna bagi bangsa dan negara


Ketua :Tyo
Wakil Ketua :Harno Sejatya
Sekretaris :Parjoni, imam
Bendahara :Eko timbul wahyudi
Penasehat:Bpk. Kasidi, Bpk.Yuswar, Jeffry

Sekertariat:
Prancak Glodong 49 Rt 05 Panggungharjo Sewon Bantul Jogjakarta 55188
Telp (0274) 6816311
(RED.ADT./MOBTA)

PENAMPILANNYA klasik, di usia tua sepedamotor ini tetap enak dikendarai dan terlihat tangguh di jalanan. Honda CB 125 atau atau Honda CB 100 K1 produksi tahun 70-an nyatanya masih banyak digemari termasuk oleh anak-anak muda yang notabene kini banyak disodori produk-produk sepedamotor mutakhir.
Atas kegemaran yang sama pula mendasari sekelompok anak muda di Deli Serdang mendirikan wadah Honda CB Bikers Club (HCBC). Sejak dirintis 30 Juni 2004 silam, klub yang bermarkas di Jalan Perintis Kemerdekaan (Ahmad Yani) Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, kini beranggotakan sekitar 50 orang.
Adalah Rakhmadin Zulfikar, yang kali pertama melihat Honda CB tersebut digunakan seorang penggalas pisang. Benaknya langsung tertarik, dan membayangkan sepedamotor tua itu dimodifikasi menjadi sebuah sepedamotor yang ‘kinclong’.
“Akhirnya saya menawar sepedamotor tukang galas tadi, dan dia setuju menjualnya Rp 1,4 juta,” ungkapnya.
Jadilah Madin, panggilan akrab anak muda ini, membawa pulang sepedamotor yang dalam kondisi tak karuan. Maklum, selain tua juga kerap dibawa menggalas pisangke kebun-kebun di pelosok Lubuk Pakam. Setelah itu dia pun membersihkan sepedamotor itu, lalu memperbaikinya, mengecat ulang serta memodifikasinya.
Butuh waktu cukup lama bagi Madin untuk menyulap kondisi Honda CB ‘buruk’ tersebut hingga tampil sebagai barang yang mentereng tapi tetap berkesan orisinil. Sekira setengah tahun dia harus putar-putar mencari sparepart hingga ke pelosok.
Punya sepedamotor tua nan keren, dia pun pede untuk kongkow-kongkow dengan beberapa teman yang juga memiliki Honda CB. Dari sering kumpul serta saling tukar menukar pengalaman dan informasi tentang motor antic terutama Honda CB, muncullah keinginan untuk mendirikan suatu organisasi atau klub pecinta Honda CB.
“Awal mulanya berempat, lalu bertambah jadi lima, enam orang, hingga saat klub didirikan anggotanya mencapai sepuluh orang,” kata Madin.
Seiring waktu, HCBC mulai berkembang hingga saat ini anggotanya mencapai 50 orang. Para biker ini dating dari berbagai kalangan dan profesi, mulai buruh pabrik, karyawan swasta, PNS, sampai profesional tergabung menjadi satu keluarga besar HCBC.
“Walaupun kelihatan tua, Honda CB ini tetap tangguh di jalanan,” ujar Madin membanggakan tunggangannya.
Selain usianya yang ‘uzur’ tampilan Honda CB ini memang terbilang sangat klasik dibandingkan dengan Honda tua lainnya. “Saat ini juga sudah banyak yang mengincar Honda CB ini, mereka mencarinya karena ingin mengenang kembali ketika masih muda dengan mengendarai motor ini dan di jalanan. Motor ini tetap tangguh dibandingkan dengan motor tua lainnya, karena saat dikendarai sangat enak baik di jalan datar atau terjal,” ungkap Sekretaris HCBC Lubuk Pakam, Faisal.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Yuswardi S, bahwa Honda CB sangat digemari karena memiliki ciri khas yang unik dan menarik dan tak dimilikmi sepedamotor lainnya. “Ketika pertama kali membeli, orangtua langsung marah-marah karena kondisinya hancur. Tapi kini, justru banyak yang menawar ingin membeli,” katanya tersenyum.
Setelah berdirinya HCBC ini, Madin dan kawan-kawan pun punya kegiatan lain selain sekadar jalan-jalan. Klub ini didirikan juga bertujuan membina persaudaraan yang erat serta menjalin kebersamaan satu dengan yang lain. Juga untuk membentuk kepribadian yang mandiri dan saling tolong menolong terhadap teman seklub maupun orang lain yang membutuhkan pertolongan.
“Di klub kita ini kita juga mengembangkan kreativitas, baik dalam inovasi automotif maupun kreativitas seni. Pastinya anak-anak HCBC dapat diandalkan, karena dimanapun berada dan apapun aktivitasnya kami tetap bebas narkoba,” kata Madin lagi, bangga.
Dari awalnya ditanggapi miring, kini justru banyak orang tua menitipkan dan mempercayakan anak-anaknya untuk bergabung di klub ini. “Pernah suatu hari, ada seorang anak yang sering melakukan balapan liar di jalanan, saat itu orang tuanya melihat kegiatan HCBC yang tergolong positif. Akhirnya anak itu pun dititipkan kepada kami dan menjadi anggota tetap, hingga perlahan-lahan sifat ugal-ugalannya hilang,” katanya.
Salahsatu kegiatan positif yang mereka lakukan adalah menyantuni anak yatim dalam rangka HUT ke-5 HCBC. “Tanggal 20 dan 21 Juni 2009 kita melakukan touring ke Tugu Perjuangan di daerah Tiga Juhar, Kelurahan STM Hulu Desa Rumah Liang Kabupaten Deli Serdang. Di sana kita melakukan bakti sosial, karena Tugu Perjuangan tersebut merupakan tempat sejarah yang terlupakan,” ungkapnya.
Jadinya, menggemari Honda CB bukan sekadar gaya hidup, tapi nilai-nilai kebersamaan serta kerakyatan juga dikembangkan.
(RED.ADT./MOBTA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar